Kenapa Kok Beda Nasib


Masuk kerja bareng, pendidikan sama tapi kenapa ya mas…Dia dah jadi manajer sementara aku jadi supervisor aja belum, 10 Tahun kerja jadi staff terus..apa karena emang dah nasib ku jadi staff kali yach kalau dia emang hoki kali atau karena dia deket bos yach…..

Hal diatas sering terjadi, orang yang masuk kerja sama, di perusahaan yang sama, pendidikan sama, tapi 10 tahun kemudian yang satu jadi manajer namun yang satu nya lagi masih menjadi staff. Kenapa nasib mereka berbeda apa kah karena faktor keberuntungan saja, karena deket bos atau ada sesuatu yang berbeda.

Kenapa Kok Nasib Beda……..

Bila kita merasa nasib kita kok tidak sebaik orang lain, baik penghasilan, jabatan, kebahagiaan,….Tanyakan pada diri kita, apa perbedaan kita dengan orang tersebut ? lihatlah hal positif dari nya yang meyebabkan nasib ia lebih baik dari kita.

Faktor Penyebab Mengapa Nasib kok Bisa Beda.

Nasib beda bisa jadi karena beda salah satu atau bebera hal berikut ini:

1. Kualitas Impian.

Tanyakan pada diri kita seberapa besar impian kita, apa kah sudah spesifik, apakah impian tersebut sudah menjadi pendorong, menjadi sumber motivasi bagi kita untuk giat beraktifitas. Atau impian tersebut malah membuat kita menjadi malas. Nasib kita saat ini bisa jadi hasil dari impian kita kemarin. Bila ingin nasib kita lebih baik, perbaiki kualitas impian. Buat impian yang spesifik dan membuat kita semangat untuk mencapai nya

2. Kompetensi & Nilai Tambah.

Bagaimana kompetensi kita saat ini, bandingkan dengan saat kita tamat kuliah, saat pertama kali masuk dunia kerja. Apa kah kompetensi kita saat ini bernilai tambah bagi organisasi, sudah layak menjadi seorang manajer, seorang leader. Layakan diri menjadi apa yang kita tuju. Perbaiki nasib kita dengan meningkatkan kompetensi. Tingkatkan kualitas skill, knowledge dan attitude. Banyak cara untuk meningkatkan kompetensi: lanjut sekolah, ikut pelatihan, baca buku, belajar dari yang pengalaman.

3. Kerja Keras

Seberapa besar komitmen, perjuangan kita menggapai impian. Tanyakan pada diri kita, apakah saat ini kita cenderung santai atau senantiasa memanfaat kan waktu seoptimal mungkin untuk upgrade diri. Seberapa keras kerja kita untuk mendaki menuju impian. Dalam buku nya “Outliers” Malcolm Gladwell mengupas kesuksesan para juara di berbagai bidang dan menemukan bahwa Latihan dan Kerja Keras Menagalahkan Bakat & Kecerdasan.

4. Spiritual.

Seberapa yakin akan keberadaan yang maha memberi rezeki, maha memperbaiki nasib dan kondisi kita. Apakah kita melibatkan ALLAH dalam setiap perjalanan kita. Bagaimana kualitas ibadah kita ? Kualitas hubungan dengan ALLAH ? Kapan terakhir kita berdo’a dengan penuh harap dan cemas ? Nasib kita saat ini bisa jadi cerminan dari kualitas spiritual kita.

5. Komunikasi & Persahabatan.

Bagaimana hubungan kita dengan orang sekitar, cara kita menyampaikan ide, ide sebaik apa pun bila tidak disampaikan secara optimal tidak akan bernilai tambah bagaimana kemampuan bahasa asing kita, cara presentasi, mengajak orang lain dan bernegosiasi. Siapa sahabat kita saat ini, sudahkah kita bersahabat dengan orang-orang berenergi positif.

6. Cara Pandang.

Saat diberi pekerjaan baru sementara penghasilan tidak bertambah, apakah kita jadikan sebagai beban atau kesempatan belajar ? Saat pekerjaan semakin banyak dan menuntut kecepatan waktu apakah kita anggap sebagai masalah atau sebagai kesempatan kita untuk meningkatkan produktifitas.

7. Mau Bertransformasi.

Ingat………

Nasib kita sekarang adalah hasil dari perjalanan kita masa lalu…Bila kita ingin nasib lebih baik lagi..Perbaiki kualitas 6 hal di atas.

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Segeralah Bertransformasi. Ubah Nasib Kita………

Sumber: www.motivatortransformasi.com

0 komentar:

Post a Comment